Posted by : Unknown
Jumat, Desember 28
okee.,bradd n sis.,kali ini 'ane' mau mau ngasig info buat kalian.,
Seiring tren musik
reggae yang terus berkembang, banyak tumbuh pecinta reggae baru yang terus
bermunculan. Membanggakan diri mencintai reggae, tapi belum tahu makna sebuah
reggae. Bukannya ‘ane’ menggurui kalian
yang suka reggae atau bahasa kerennya ‘sok pintar’.’Ane gag ada maksut gitu
bradd. Tapi ‘ane’ hanya ingin menyampaikan sebuah pesan. Bahwa reggae bukan
Rastafarian, reggae bukan hanya ganja. Dan tentu saja reggae bukan
tentang hanya pantai dan hidup santainya.!!!!
Kenapa ‘ane’ menuliskan reggae bukan hanya pantai? Karena ‘ane’
ingin mengajak teman-teman untuk berpikir, untuk sama-sama berpendapat.
Dalam era Imanez dengan lagu santainya kita melihat sebuah lirik yang cukup
fenomenal. Dimana lirik yang mengatakan bahwa “anak pantai dan hidup santainya”
. Kita tidak bisa menyalahkan Imanez begitu saja, karena paling tidak beliau
juga membawa banyak warna dalam musik ini. Tapi yang kita perhatikan adalah
bagaimana lirik itu menjadi sebuah tren budaya. Bahwa reggae haruslah pantai
dan hidup santai. Cinta reggae harus santai, dan cinta reggae harus pergi ke
pantai. Dan sadar atau tidak sadar itu membuat pecinta reggae terdoktrin dalam
pikiran itu. Yang mau tidak mau untuk terus berpikir dan bertindak dengan cara yang
tidak seharusnya. Bertindak dengan santai tanpa tanggap dengan kondisi alam di
sekitar.
Pernah mendengar
hutan Indonesia yang terus menurun? Pernah mendengar bencana tanah longsor.
Karang yang mulai rusak karena bom demi mencari ikan? Atau berita hasil alam
kita yang terus dicuri bangsa asing? ‘ane’ yakin kita semua pernah tau. Tapi
yang kita belum mengerti adalah, apakah hati kita sudah bergerak mendengar
kabar buruk itu ? Apakah hati kita sudah berusaha membawa perubahan tentang
alam kita yang semakin hancur? Inilah pesan tulisan ‘ane’ ini kawan. Pesan
tentang reggaeman harus tanggap tentang sekeliling. Bahwa bukan kita selalu
menikmati indahnya sunset dan sunrise di pantai. Tapi juga melihat tentang
berapa banyak sampah yang kita buang jika kita melewati pantai yang
terkotori oleh kaleng dan bekas makanan.
Alam menceritakan
keindahannya gunung dan hutan Indonesia yang kaya. Tapi kita manusia
sering lupa. Alam mengingatkan kita dengan bencana dan kedasyahatannya yang
berbicara, tapi masih saja kita lalai. Sederhana saja pesan
buanglah sampah pada tempatnya. Baik di pantai, di hutan atau gunung
bahkan jalanan yang kita lewati adalah langkah awal sebuah perubahan. Tidak
besar mungkin. Tapi itu hal yang sepele yang sering kita lupa. Kita tidak bisa
menuju kota Roma dalam 1 langkah. Kita perlu langkah-langkah kecil untuk
memulai tujuan kita. Begitu juga dengan menjaga alam. Selalu butuh perbuatan
kecil untuk menuju yang besar. Membuang sampah, menanam 1 pohon, menciptakan
karang buatan adalah langkah kecil itu. Untuk alam yang terjaga bagi anak cucu
kita dan juga agar alam masih tertawa ceria dengan keindahannya.
Reggae yang penuh
makna, bukan hanya sebuah musik. Tapi hati nurani yang terus terjaga. Tanggap
melihat kerusakan, tanggap melihat pembodohan, tanggap melakukan perubahan.
Merdekakan dirimu kawan, lakukan yang terbaik untuk kebaikan dengan caramu.
Jaga alammu dan suarakan cinta tanah air Indonesia. Bahwa alam Indonesia harus
dijaga, banggalah dengan alam Indonesia. Tak ada yang salah dengan alam Indonesia.
Yang salah adalah jika kita terus menutup mata. Melihat tanah kita yang digali
tanpa pertanggungjawaban.,.semoga ini pesan bermanfaat buat bradd n sis sekalian., kalo ada kritik or pesan, jangan lupa tinggalin komment